Difteri Dapat Dicegah Lewat Vaksinasi
Bangka Belitung — Kementerian Kesehatan terus melakukan program imunisasi di sejumlah tempat yang tersebar di Indonesia untuk meminimalisir dan lakukan upaya pencegahan terkait wabah difteri di Indonesia.
Data terakhir menyebut ada 11 wilayah KLB. Dari ke 11 provinsi itu adalah, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kemudian selanjutnya, menurut data yang dirilis dari kumparan, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek menyatakan bahwa stok vaksin di Kemenkes sendiri sampai saat ini ada sekitar 3,5 juta vial (ampul) yang dapat vaksinasi sebanyak 35 juta orang, jika satu ampul tadi ekuivalen dengan 10 orang.
Sementara itu, di Provinsi Bangka Belitung, dalam keterangan persnya pada awak media, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Babel, M. Henri SKM MSi, mengatakan pada deliknews.com, stok vaksin untuk imunisasi rutin pada bayi, balita baduta(bawah dua tahun) dan anak sekolah dasar SD/ sederajat dalam kondisi mencukupi. ” Data kami menyebutkan, stok vaksin Dinkes per 15 Des, ada sebanyak DT 350 vial atau sama dengan 27.000 dosis. Dan Td 7620 vial sama dengan 68.000 dosis, ” katanya, Senin sore, 18/12.
Masih menurut Heri, Ia juga mengatakan jika stok vaksin tadi akan dipakai untuk pelaksanaan ORI seperti 3 provinsi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes, maka tidak cukup. ” Karena sasaran yang harus di vaksinasi menjadi bertambah. Dan, kebutuhan ini akan di dropping pusat,” pungkasnya.
Sebagai pelengkap informasi, difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. Difteri memiliki masa inkubasi dua hari hingga lima hari dan akan menular selama dua minggu hingga empat minggu. Penyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.
Gejala awal bisa tidak spesifik, seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan dan nyeri tenggorokan, sekret hidung kuning kehijauan dan dapat bisa disertai darah. Namun, difteri memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorokan atau hidung yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau di beberapa daerah disebut sango. (LH)
sumber foto : inet
Click to comment
Post a Comment