Harga Lada dan Kakao Koltim Turun Drastis

KENDARIPOS.CO.ID — Harga komoditas lada sebagai andalan petani di Kolaka Timur (Koltim) masih mengalami fluktuasi. Jika pada tahun 2016 lalu, harganya mencapai Rp 250 ribu tiap kilogram, maka saat ini mengalami penurunan drastis. Sejak tahun 2017 lalu hingga kini, harga rempat-rempah itu melorot jadi Rp 43 ribu perkilogram. Ketua Kelompok Tani Subur Makmur di Kecamatan Dangia, Suroto, mengatakan penurunan harga terjadi setiap tahun. “Bayangkan saja pernah naik mencapai Rp 150 ribu lalu turun Rp 55 ribu dan sekarang jadi Rp 43 ribu,” keluhnya, Jumat (9/2).

Menurut Suroto jika harga lada terus menurun, maka itu akan menyusahkan petani. Apalagi bukan hanya tanaman merica, tapi kakao juga ikut turun menjadi Rp 26.800 bahkan di pasaran menjadi Rp 13.000 sampai Rp 18.000 perkilogram. “Padahal petani sudah berupaya memperbaiki kualitas di pasaran, tapi tak berpengaruh. Makanya kami pasrah saja. Mudah-mudahan secepatnya harga dua komoditas unggulan Koltim bisa normal kembali harga,” harapnya.

Sementara itu Kabid Perdagangan pada Dinas Perindagkop Koltim, Hj. Nuraini, mengatakan, penurunan harga lada dan kakao terjadi secara global. “Kami juga turun survei di pasaran. Kami kira ada permainan tengkulak, padahal ini terjadi menyeluruh pada semua tempat,” jelasnya. Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Koltim, Lasky Paemba, mengungkapkan, turunnya harga karena permintaan pasar nasional maupun internasional, kurang. Sementara panen petani juga melimpah. Tak hanya minat pembeli menurun tetapi kualitas lada dan kakao juga menurun. Dia berharap masyarakat bisa mengembangkan tanaman agar menghasilkan buah berkualitas. (b/kus)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.