Potensi Perikanan Konsel Dimaksimalkan

KAMALUDDIN/KENDARI POS
Suasana rapat penyuluhan perikanan yang dipimpin Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (kiri, depan), kamis (8/2).

KENDARIPOS.CO.ID — Potensi dan luas perairan di Konawe Selatan (Konsel) cukup besar. Jika dikelola secara baik dan terorganisir maka akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pendapat itu disampaikan Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, usai menggelar rapat penyuluhan perikanan, Kamis (8/2). Ia menyampaikan, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus punya target dan sasaran yang akan dicapai khususnya dalam sektor perikanan sebagai salah satu sumber unggulan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Saya melihat para petani dan nelayan kita masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Padahal mereka tinggal di kawasan yang berpotensi menyejahterakan. Inilah yang menjadi fokus kita untuk mencari akar masalahnya. Saya juga harapkan agar petani dan nelayan tidak bekerja seperti pengumpul rotan, minta panjar dulu baru bergerak. Ketika hasilnya kurang, maka muncul permasalahan, pola ini juga yang menjadi salah satu sebab belum sejahteranya para petani dan nelayan kita,” ungkapnya.

Ia berjanji, pihaknya akan fokus membenahi persoalan tersebut melalui Dinas Kelautan dan Perikanan agar kelompok nelayan betul-betul eksis dalam bekerja. “Saya ingin mengajak para penyuluh untuk membenahi diri bersama kelompok budi daya perikanan dari sisi sumber daya manusia. Bagaimana meningkatkan kualitas hasil perikanan. Sebab dari sembilan kecamatan di Konsel yang berada di garis pantai harus dipetakan wilayah pengembangan perikanannya seperti kecamatan Kolono yang saat ini mengembangkan kelompok jaring apung. Di Tinanggea dikembangkan untuk wilayah tambak,” ungkap Surunuddin. Untuk tambahan modal nelayan, pemerintah akan bertindak sebagai penjamin ke pihak perbankan.

“Jadi untuk bantuan dana sebesar Rp 25 juta tak perlu ada agunan sertifikat. Tetapi bupati menjamin dengan memberikan surat rekomendasi pada kelompok nelayan yang telah diverifikasi penyuluh perikanan,” sambungnya. Terkait kekurangan tenaga penyuluh perikanan, pemerintah akan melakukan perekrutan dengan menyediakan fasilitas kendaraan dinas operasional. Sementara itu, Kepala DKP Konsel, Irwan Hasanuddin Silondae, membeberkan, ada tiga potensi perikanan yang dimiliki daerah, yakni budi daya, perikanan tangkap dan pemberdayaan.

“Dari sektor ini fokus kami ada pada sembilan kecamatan yang masuk wilayah pesisir, mulai dari Kolono sampai Tinanggea” ungkapnya. Kelompok nelayan yang ada saat ini berjumlah 190. Ini tidak sebanding dengan jumlah penyuluh yang ada sebanyak 18 orang. “Untuk itu kami masih sangat membutuhkan tenaga tenaga penyuluh khususnya sarjana perikanan, khususnya jebolan Universitas Halo Oleo (UHO),” tandasnya. (b/kam)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.