Menanti Bupati Ponorogo ‘Ipong’ Dipecat

Jawa Timur

Ponorogo – Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni bakal di impeachment DPRD daerah itu, pasca politisi partai Nasdem tersebut ditenggarai tidak bisa menyelesaikan sejumlah problem di wilayahnya.

Salah problem yang kini menjadi hangat yakni relokasi puluhan kepala keluarga terdampak Waduk Bendo, di Desa Bendo. Ipong dituding tidak pro rakyat dan memperlambat jalannya megaproyek Rp677 Miliar dengan tidak membuat kebijakan yang pasti.

Ipong memang dikenal kerap berpindah partai, dimulai dari PKB era Gusdur, PDIP, Gerindra dan terakhir menjadi kader Partai Nasdem.

Bupati kelahiran Lamongan, Jatim itu juga sempat menjadi wakil Rakyat Kalimantan Timur dan gagal terpilih menjadi calon kepala daerah Samarinda. Dia akhirnya balik ke Jawa Timur dan memenangkan Pilkada Ponorogo.

Sayangnya, tujuan Ipong dengan slogan “Balik Kampung, Benahi Ponorogo” tidak sesuai fakta yang ada. Sejumlah problem muncul, mulai belum adanya kejelasan ganti rugi warga yang terdampak pembangunan waduk Bendo, para PKL yang direlokasi, dilarang beroperasinya bentor serta permasalahan Gunung Gamping di Sampung yang masih menggantung.

Dalam janji Pilkadanya, Ipong sempat juga berjanji akan mundur dari jabatannya jika tidak memperhatikan rakyat. Janji itupun ditagih warga daerah itu.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Ponorogo, Mursyid Hidayat kepada deliknews.com, Jumat (13/4) memperkirakan sedikitnya 60 persen adanya gerakan pemakzulan Bupati Ipong di DPRD.

“Pasti hal itu akan dilakukan Dewan jika masyarakat menginginkan, untuk saat ini saya memperkirakan 60 persen mengarah ke pemakzulan melalui mekanisme dan proses yang ada”Kata Mursyid.

Kader PKB Ponorogo itu, juga meminta masyarakat untuk bersabar, lantaran untuk memberhentikan Bupati perlu melalui DPRD.

Dia juga merasa kesulitan, karena anggota DPRD di Ponorogo masih belum satu suara untuk menjatuhkan Bupati Ipong.Namun Mursyid yakin, Bupati Ipong akan dilengserkan.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Bupati Ipong masih sulit di konfirmasi. Wartawan yang berusaha untuk mendapatkan konfirmasi Bupati juga sulit menemui.

(cr7)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.