Buat Aplikasi Android, Edward Snowden Ubah Smartphone Lawas Jadi Alat Pengintai

screenshot-2017-12-25-02-49-50
Jakarta, Selular.ID – Mantan pegawai Central Intelligence Agency (CIA) yang membocorkan informasi rahasia dari National Security Agency (NSA) pada tahun 2013 Edward Snowden adalah salah satu penyokong aplikasi pengawasan terbaru yang membantu mencegah pembajakan komputer.

Awal tahun ini, Snowden mengatakan bahwa dia sedang mengerjakan sebuah aplikasi yang bisa mengubah perangkat mobile menjadi semacam sensor gerak untuk memberi tahu pengguna saat perangkat lainnya dirusak.

Aplikasi itu juga bisa memberi tahu saat seseorang memasuki ruangan tanpa Anda sadari, atau jika seseorang telah memindahkan barang milik Anda, atau jika seseorang telah menyelinap ke rumah teman Anda pada tengah malam.

Dilansir Selular.ID dari The Verge (25/12/2017), aplikasi Android bernama Haven itu sudah diumumkan. Bisa dipasang pada perangkat Android paling lawas sekalipun, Haven bisa mengirimkan notifikasi ke smartphone utama pengguna jika laptop Anda telah digunakan orang lain tanpa permisi.

Jika Anda meninggalkan laptop di rumah atau di kantor atau di kamar hotel, Anda bisa meletakkan smartphone lawas yang sudah diinstal Haven di atas laptop, dan saat Haven mendeteksi gerakan, cahaya, atau gerakan, ia mencatat apa yang terjadi, dan mengambil foto, merekam suara, bahkan mengurangi perubahan cahaya atau percepatan, dan kemudian mengirim pemberitahuan ke smartphone utama Anda.

Tak satu pun dari transfer data ini disimpan di cloud, dan pemberitahuan yang Anda terima di smartphone utama bersifat end-to-end yang dienkripsi melalui sinyal.

Tapi tahukah Anda bahwa Snowden sudah tidak membawa perangkat mobile sejak 2013. Namun dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengoprek ponsel cerdas dan menusuk papan sirkuit yang bersemayam di dalamnya dengan bantuan pinset halus dan mikroskop.

Mengotak-atik teknologi agar bisa diterima sesuai standarnya sendiri kian memberinya wawasan tentang bagaimana menyediakan privasi kepada orang lain. Dia menjadi sangat akrab dengan bagian dalam smartphone saat bekerja dengan Bunnie Huang, dan pengalaman tersebut membuatnya bertanya-tanya apakah kemampuan canggih dari perangkat bisa digunakan lebih banyak untuk melindungi, daripada menyerang privasi orang lain.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.