Kualitas Tenun Sultra Harus Ditingkatkan

Kualitas Tenun Sultra Harus Ditingkatkan

AKHIRMAN/KENDARI POS
Plt Gubernur Sultra, H. Moch. Saleh Lasata (kedua dari kiri) menandatangani prasasti peresmian galeri tenun di Kelurahan Sula’a didamping Wali Kota Baubau, AS Tamrin (kiri) dan Ketua Dekranasda Sultra, Hj. Tina Nur Alam (kedua dari kanan).

KENDARIPOS.CO.ID — Kain tenun Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ada pada beberapa daerah kabupaten/kota sudah ada sejak dulu. Bahkan keberadaannya menjadi kekayaan dan ciri khas tersendiri bagi masing-masing daerah. Misalnya, tenunan Buton, Muna, Tolaki dan Mekongga. Masing-masing memiliki warna dan corak berbeda satu sama lain.

Meski demikian, di kancah nasional, keberadaan kain tenun di Sultra belum dikenal luas. Kendati pemerintah terus berupaya membangkitkan kecintaan masyarakat dalam menenun, tapi untuk menembus pasar secara luas belum bisa terwujud. Hal itu dikarena kain tenun Sultra belum terekspos secara luas.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sultra, H. Moch. Saleh Lasata mengatakan, kain tenun di Sultra merupakan sebuah kekayaan budaya yang diwariskan leluhur. Keberadaannya menjadi sebuah kebanggaan dan harus tetap dilestarikan. “Pemerintah harus tetap memperjuangkan eksistensi kain tenun. Karena itu adalah warisan budaya yang harus kita syukuri dan menjadi kebanggan bagi seluruh masyarakat,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Galeri Tenun Sula’a dan Gelar Karya Kreatif Sultra di Kelurahan Sula’a Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Selasa (5/12).

“Persoalan kedua adalah masalah kualitas yang harus ditingkatkan. Perlu ada terobosan baru terkait motif serta model masa kini. Agar bisa terlihat lebih modis tetapi tetap bersahaja dipandang mata serta tidak merubah corak yang sudah menjadi ciri khas tenunan masing-masing,” sambungnya.

Untuk itu, lanjut dia, dengan adanya Bank Indonesia (BI) sebagai “bapak angkat” diharapkan dapat memberikan kontribusi penuh dalam memecahkan berbagai persoalan. Khususnya dalam hal pemberian modal pada para penenun. “Kemudian soal peningkatan kualitas, kita harapkan bantuan dan bimbingan para desainer ternama untuk membuat tenunan Sultra lebih modis sesuai selera masa kini. Sehingga tenunan Muna, daerah bisa bersaing di mancanegara dan jadi kebanggaan seluruh masyarakat Bumi Anoa,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono menuturkan, pihaknya siap membantu peningkatan kualitas dan eksistensi tenunan Sultra. Hal itu sebagai upaya untuk mewujudkan kepedulian BI dalam pengembangan industri kreatif, sebagai motor pertumbuhan ekonomi masyarakat Sultra. “Masing-masing komunitas tenunan di Sultra sudah memiliki ciri khas dan unggulan tersendiri. Sehingga patut kita angkat ke level yang lebih tinggi. Bukan hanya skala regional, tetapi juga di level nasional. Makanya, hari ini kita lakukan pelatihan peningkatan kemampuan para perajin tenun, dengan mendatangkan desainer nasional, Didit Maulana. Untuk peserta pelatihan adalah pengrajin dari Desa Masalili, Kabupaten Muna dan Kelurahan Sula’a, Kota Baubau. Kita harapkan, kemampuan para perajin bisa mengalami peningkatan dan menghasilkan kain tenun lebih berkualitas sesuai selera pasar,” sambung Minot Purwahono.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sultra, Hj. Tina Nur Alam, mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresisai niat baik BI dalam membuka galeri tenun di Kelurahan Sula’a, Kota Baubau. “Hal ini sangat positif dalam upaya mendukung peningkatan kualitas tenunan di Sultra khususnya di Kota Baubau. Kita harapkan, hal ini bisa memicu semangat generasi muda untuk tertarik menenun. Sehingga generasi penerus untuk melestarikan kain tenun di Sultra tetap ada,” ucapnya.

Wali Kota Baubau, Dr. H. AS Tamrin juga menuturkan, keberadaan komunitas penenun di daerahnya cukup banyak. Seluruhnya tersebar pada beberapa wilayah seperti, Bonebone, Tarafu, Melai, Pulau Makasar dan Sula’a. “Tenun yang dihasilkan memiliki beragam motif dan corak yang cantik, sehingga banyak diminati masyarakat,” ucapnya. Dengan adanya galeri tenun di Kelurahan Sula’a yang diresmikan, ia berharap dapat memberi manfaat pada masyarakat. (b/ahi)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.