Petani kayu manis Flores di pameran foto kebun internasional di London

Petani kayu manis Flores di pameran foto kebun internasional di London
Petani kayu manis di Waerebo menjemur kayu manis, karya Suwandi Chandra yang meraih penghargaan ketiga. Hak atas foto SUWANDI CHANDRA Image caption Petani kayu manis di Waerebo menjemur kayu manis, karya Suwandi Chandra yang meraih penghargaan ketiga.

Foto petani kayu manis di Waerebo, Flores, karya fotografer Indonesia, dipamerkan dalam eksibisi Foto International Garden Photographer 2018 di Kew Gardens, London.

Suwandi Chandra fotografer yang tinggal di Medan, menyabet penghargaan ketiga dalam kategori The Bountiful Earth untuk foto petani kayu manis dan fotonya termasuk yang dipamerkan sampai tanggal 11 Maret di kebun botani Kew Gardens. Foto-foto ini juga akan dipamerkan di berbagai kota Eropa lain sepanjang tahun 2018.

Suwandi mengatakan foto petani kayu manis yang diambil di Waerebo, Flores, karena ia "terkesan dan salut" atas kehidupan petani yang tetap mampu bertahan hidup walaupun jauh dari kehidupan modern.

Tangan ibu: Keindahan dan kekuatan alam Foto binatang paling lucu tahun ini Mengapa Android dan iPhone tolak aplikasi unggahan foto telanjang?

"Saya sangat terkesan karena mereka seolah terpisah dengan dunia luar tapi mereka berusaha bertahan hidup tanpa ada listrik, internet. Listrik hanya sampai pukul 6 (sore) dan setelah itu tak ada lagi. Salut dengan cara hidup mereka, untuk bertahan hidup dan mempertahankan budaya mereka dan mereka tidak merusak hutan."

Sebagian besar petani di Waerebo bertanam kopi namun saat ia berkunjung pada April tahun lalu, belum musim kopi, cerita Suwandi.

Hak atas foto Suwandi Chandra Image caption Desa Waerebo ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima kilometer.

"Mereka menanam (kayu manis) di antara pohon yang mengelilingi hutan desa Waerebo...Mereka memakai satu tempat yang kecil," kata Suwandi dan menambahkan kayu manis dikumpulkan sampai berat tertentu sebelum dijual di pasar.

Waerebo ditempuh selama sekitar tiga jam berjalan kaki melalui hutan.

Pemenang pertama untuk kategori The Bountiful Earth adalah Nigel McCal dengan foto buah dan bunga di Wales, Inggris dan foto sawah yang menguning di Cina oleh Shaofeng Zhang meraih penghargaan kedua.

Hak atas foto NIGEL MCCALL Image caption Buah dan bunga pada bulan Agustus di Kebun Aberglasney, Carmarthenshire, Wales, oleh Nigel McCall. Hak atas foto SHAOFENG ZHANG Image caption Sawah menguning di provinsi Zhejiang, Cina, difoto oleh Shaofeng Zhang.

Pemenang utama untuk International Garden Photographer 2018 adalah Mario Cabral dari Brasilia, Brasil dengan foto kawasan ekologi yang disebut Cerrado, dan diberi judul matahari terbit.

Hak atas foto Marcio Kabral Image caption Pemenang utama dari Brasil, Marcio Cabral dengan foto berjudul Cerrado Sunrise, matahari terbit Cerrado.

Tyrone McGlinchey, direktur penyelenggara IGPOTY mengatakan, "Mario menangkap gambar spektakuler tanaman di Cerrado dengan menunjukkan keindahan bunga Paepalanthus chiquitensis,yang membentang luas seolah menuju ke arah matahari terbit."

Foto kebun dan taman dari seluruh dunia juga banyak dipuji dalam kompetisi ini dengan berbagai suasana dalam semua musim. Foto lain termasuk sawah di Cina, hamster yang mencium bunga di Austria.

Inilah foto-foto keindahan kebun lainnya.

Hak atas foto MARK BAUER Image caption Mark Bauer dengan foto bunga heather ungu di Stoborough Heath National Nature Reserve, Dorset, Inggris. Hak atas foto HENRIK SPRANZ Image caption Hamster liar mencium bunga di Wina, Austria, difoto oleh Henrik Spranz. Hak atas foto CATHRYN BALDOCK Image caption Cathryn Baldock memenangkan kategori abstrak dengan menumpuk bunga lili untuk menunjukkan keindahannya. Hak atas foto MINGHUI YUAN Image caption Ulat bulu di kota Wuhan, CIna ini memiliki bulu yang seolah bergaya mohikan dan dibidik oleh Minghui Yuan. Hak atas foto HANS VAN HORSSEN Image caption Laba-laba membentuk jaring untuk melindungi bayinya dengan menggunakan bunga Helenium sebagai landasanya seperti terlihat di Belanda oleh Hans Van Horssen.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.