8 Maret in History; Mesir dan Terusan Suez

Eramuslim – Pasca penarikan mundur pasukan Zionis Israel dari wilayah Terusan Suez, Mesir kembali membuka jalur lalu lintas internasional tersebut pada 8 Maret 1957. Namun, kanal tersebut masih penuh dengan reruntuhan sisa dari perang perebbutan Suez.

Perlu beberapa minggu bagi pekerja Mesir dan petugas PBB untuk membersihkannya, sebelum kapal-kapal besar bisa menavigasi melewati jalur air ini.

Dilansir di History, Terusan Suez adalah perairan yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah, yang melintasi Mesir. Pembangunannya diselesaikan oleh sejumlah insinyur Perancis pada tahun 1869.

Hingga 88 tahun berikutnya, sebagian besar perairan ini masih berada di bawah kendali Inggris dan Perancis. Eropa bergantung pada jalur pelayaran murah ini untuk mengirim minyak dari Timur Tengah.

Pada Juli 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi kanal tersebut. Ia berharap dapat mengenakan biaya tol untuk membayar pembangunan bendungan besar di Sungai Nil.

Sebagai tanggapan dari kebijakan Mesir ini, Israel melakukan serangan pada akhir Oktober. Sementara tentara Inggris dan Perancis mendarat pada awal November untuk menduduki kanal dan wilayah Suez lainnya.

Di bawah tekanan PBB, Inggris dan Perancis akhirnya mundur pada Desember dan pasukan Israel mundur pada Maret 1957. Di bulan itu, Mesir mengambil alih kendali Terusan Suez dan membuka kembali kanal tersebut untuk pengiriman komersial.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

loading...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.