Jokowi 'bersebelahan' dengan Trump dan Putin di pasar Rusia dalam bentuk matryoshka
Di pasar suvernir Izmailovo, Moskow, Anda bisa melihat Presiden Joko Widodo bersebelahan dengan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam bentuk boneka kayu.
"Apa kabar? Kabar baik? Semuanya murah, enggak mahal. Mau pilih mana: Jokowi atau Ahok? Atau mau Sukarno juga ada,'' sapa penjaga toko, Aziz Satorrov, di pasar itu dengan bahasa Indonesia cukup lancar, saat ditemui.
Untuk matryoshka Sukarno, Aziz membuka harga mulai 2.000 rubel (sekitar Rp470.000).
Aina Gamzatova, Muslimah yang menantang Putin walau 'tak akan jadi presiden' Hadiah boneka jilbab, 'tanda kebaikan' yang mengharukan Boneka transgender yang berawal dari JazzDi paling luar adalah boneka kayu Sukarno, kemudian di dalamnya berturut-turut boneka kayu Suharto, Habibie, Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono hingga yang terkecil Jokowi, yang menunjukkan urutan presiden Indonesia, lapor mahasiswi di Moskow, Clara Rondonuwu, untuk BBC Indonesia.
Sedangkan matryoshka Presiden Jokowi yang berukuran sedang ditawarkan seharga 1.200 rubel (Rp280.000). Isinya tidak komplit, hanya boneka kayu SBY sampai Habibie saja.
Boneka kayu yang ditawarkan juga ada mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ditempatkan di samping Lenin.
''Kalau yang Ahok, di dalamnya semua Ahok. Harganya 1.199, soalnya kan orang Indonesia suka bilang kemahalan. Mereka minta kurang, saya kurangin satu rubel,'' ujar Aziz tertawa mengingat kebolehan menawar sejumlah wisatawan Indonesia yang ia temui di pasar tersebut.
"Saya tahu banyak orang Indonesia juga Muslim. Alhamdulilah!" Image caption Boneka Rusia dalam berbagai warna.Mengapa membuat matryoshka Ahok. Apakah mantan Gubernur Jakarta tersebut populer sampai Rusia?
''Kenapa bukan Anies?'' Aziz, pedagang asal Dagestan tersebut balik bertanya. ''Sekarang memang belum, tapi nanti Anies juga dibikin. Semuanya ada, komplit.''
Matryoshka atau boneka kayu khas Rusia tersebut didatangkan Aziz dari perajin di pinggiran Tver — wilayah pedesaan yang berjarak kurang lebih 160 kilometer dari ibu kota Rusia, Moskow.
''Jokowi, Ahok, dan Sukarno ini ide saya. Indonesia negara pertama (yang saya ketahui) yang warganya suka dengan politisi mereka,'' kata Aziz, sembari sibuk melayani wisatawan yang mencari matryoshka musisi David Bowie.
Image caption Pasar Izmailovo di Moskow banyak dikunjungi wisatawan.''Saya juga punya suvenir kayu berbentuk masjid, karena saya tahu banyak orang Indonesia juga Muslim. Alhamdulilah!'' tambah warga yang berasal dari Dagestan, wilayah dengan populasi sebagian besar Muslim.
Selanjutnya percakapan berlanjut dalam bahasa Rusia, sebab Aziz yang 'belum pernah ke Indonesia' baru menguasai percakapan dagang saja.
Total ada 15 bahasa untuk percakapan yang ia kuasai sebagai modal untuk menarik pembeli.
"Kalau mereka minta kurang..." Hak atas foto Aziz Sattorov Facebook Image caption Aziz bersama pelanggannya di pasar.Bahasa-bahasa tersebut berkaitan erat dengan ratusan macam matryoshka yang ia jajakan di emperan pasar suvenir Izmailovo, Moskow.
''Bukan cuma Indonesia, saya juga buat tokoh-tokoh Malaysia seperti Najib Razak dan Tengku Abdul Rahman. Yang juga banyak dicari, pemain sepak bola nasional dari negara-negara di Afrika dan berbagai tim sepak bola.''
Usai menutup lapak suvenir, Aziz mengaku rutin melatih bahasa-bahasa yang ia perlukan.
''Sebab percakapan di pasar selalu menarik, makanya saya berusaha mempelajari bahasa supaya lebih mudah berinteraksi dan merespon wisatawan yang datang mencari suvenir ke Pasar Izmailovo,'' katanya.
Image caption Ada juga boneka kayu Ahok dan sejumlah pemain sepak bola dunia.''Kalau mereka mulai minta kurang ... kurang, di situ saya mulai enggak mengerti,'' Aziz terbahak.
Melalui akun Facebooknya, banyak yang menyapanya dalam berbagai bahasa dari sejumlah negara - dari Malaysia, Thailand sampai Ekuador. Rekannya dari Indonesia melalui media sosial mencapai puluhan.
Pasar Izmailovo adalah surga bagi para wisatawan dan warga Moskow yang memburu kerajinan tangan khas Rusia., khususnya matryoshka.
Sepanjang akhir pekan, pasar ini penuh pengunjung.
Di musim dingin seperti sekarang, lapak-lapak di emperan pasar akan tutup lebih awal. Sebab, langit Moscow dan wilayah sekitar sudah beranjak gelap mulai pukul 16:00 pada musim dingin.
Lalu, siapa yang terlaris dari ketiganya?
''Jokowi, banyak sekali yang beli,'' ujar Aziz. ''Saya biasanya bercanda, 'ayo dibeli ini Jokowi asli loh','' ujarnya. Sementara itu, untuk matryoshka Sukarno dan Ahok, menurutnya pasar pembelinya cuma orang-orang tertentu saja.''
"Warisan luar biasa Indonesia" Hak atas foto KBRI Rusia Image caption Pertunjukan budaya Indonesia dalam peringatan Sumpah Pemuda Oktober 2017.Duta Besar Republik Indonesia di Moskow, Wahid Supriyadi, mengatakan ada "warisan luar biasa'"Indonesia di Rusia yaitu Sukarno.
''Saya sudah ke 16 negara bagian (di Rusia), gubernur-gubernur itu pasti cerita mengenai era Sukarno dan Kruschev,'' ujar Wahid, merujuk kembali pada lekatnya hubungan Indonesia-Rusia di awal Perang Dingin.
''Saat pidato di Universitas RUDN (Rossiyskiy Universitet Druzhby Narodov, Moskow), rektornya langsung ambil mikrofon. Setelah diterjemahkan, rupanya dia bilang 'kita hutang budi dengan Soekarno, karena universitas ini yang memberi nama Sukarno','' imbuh Wahid kepada Clara Rondonuwu.
Menurut Wahid, universitas tersebut diusulkan Sukarno kepada Kruschev dalam kunjungan Kruschev ke Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1962.
Wahid juga melihat positif sikap Rusia terhadap kunjungan Presiden Joko Widodo pada 2016.
Dia mengatakan, Putin lebih dulu menyinggung tentang hubungan Kruschev dan Sukarno, serta menyisihkan satu hari untuk pembicaraan bilateral dengan Indonesia.
"Putin tidak mau bertemu kepala negara lain sebelum bertemu Presiden Jokowi. Padahal waktu itu ada sepuluh kepala negara.''
Menyinggung relasi antar masyarakat di Indonesia dan Rusia saat ini, Wahid mengatakan ''walau sempat ada stagnasi setelah G30S/PKI, sekarang sudah meningkat lagi''.
Terdaftar ada sekitar 800 warga Indonesia kini berada di Rusia, namun dia menduga totalnya lebih dari 1.000 orang. Umumnya terkonsentrasi di dua kota yakni Moskow dan St Petersburg.
Muslim terbesar di Eropa ada di Rusia Hak atas foto VASILY MAXIMOV/AFP/Getty Images Image caption Salat Idul Adha di depan masjid di Moskow pada tanggal 1 September 2017.Angka kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia tahun ini juga meningkat, khususnya ke destinasi pantai seperti Bali, Komodo, dan Raja Ampat.
Sebaliknya wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Rusia di tahun 2016 sekitar 20.000.
''Kalau dulu kunjungan orang Indonesia umumnya ke Moskow dan St Peterseburg, belakangan mereka menjelajah sampai jauh ke Kazan, Suzdhal, dan Uva,'' ujar Wahid.
Ketiga wilayah tersebut merupakan negara bagian Rusia yang mayoritas berpenduduk Muslim.
''Bahkan yang menarik ada paket umroh plus (perjalanan umroh ke Mekah dan ditambah) untuk destinasi Rusia. Tampaknya sebagian wisatawan mulai tertarik dengan fakta bahwa Muslim terbesar di Eropa ada di Rusia. Bukan sebagai migran, tapi justru penduduk asli. People to people semacam ini akan bagus untuk mengurangi gambaran yang kurang bagus mengenai Rusia.''
Adapun dari data jajak pendapat BBC tiga tahun lalu, disebutkan bahwa ada sekitar 49% peserta jajak pendapat yang menilai pengaruh Rusia negatif dan 29% yang menilai positif.
Wahid menambahkan, terkait total pelajar yang dikirim Indonesia ke Rusia juga berbeda jauh dengan negeri jiran Malaysia.
Malaysia bisa mengirim hampir 3.000 pelajar per tahun yang sebagian besar menekuni bidang kedokteran.
''Malaysia smart, mereka sudah lebih dulu. Kita kan baru melihat kembali Rusia belakangan ini. Total pelajar yang dikirim ke Rusia cuma sekitar 150 per tahun.''
Post a Comment