Pj Gubernur Sultra Kagumi Potensi Buton

FOTO BERSAMA: Pj Gubernur , Teguh Setyabudi (keempat dari kiri) didampingi istri dan sejumlah pejabat Pemprov mengunjungi Kabupaten Buton, jumat (2/3). Disambut langsung Plt Bupati Buton, La Bakry (keempat dari kanan) beserta jajaran. Usai memberi pengarahan, sempatkan foto bersama. Foto: Waode Amala/ Pos

.CO.ID — Pj Gubernur , Teguh Setyabudi melanjutkan kunjungan kerja di Kabupaten Buton, jumat (2/3). Bersama istri, Dirjen Pengembangan SDM Kemendagri ini disambut hangat Plt Bupati Buton, La Bakry beserta jajaran pemerintah kabupaten (pemkab) Buton. Menariknya, para pejabat itu semua menggunakan pakaian adat khas Buton.

Saat memberikan sambutan, Teguh mengaku sudah mengenal Buton sejak kecil dan cukup mengaguminya. Sebab, daerah ini terkenal di level nasional bahkan internasional karena potensi tambang aspalnya. “Makanya tidak sempurna rasanya, saya lakukan kunjungan kerja kalau tidak sampai ke Buton. Karena Buton adalah ibu dari daerah lain yakni Baubau, Busel, Buteng, bahkan Bombana juga. Nanti saya foto di Monas, ada monumen aspal,” ungkap Teguh sambil berkelakar.

Dia mengaku setelah melakukan kunjungan kerjanya di empat kabupaten dan satu kota, makanya sudah memiliki banyak tambahan pengetahuan tentang . Karenanya, ia berkomitmen untuk memberi perhatian yang sama kepada semua daerah termasuk di kepulauan. Ayah dua anak itu menambahkan, saat ini sedang mengidentifikasi potensi masing-masing daerah dan memaksimalkan peran satuan kerja perangkat daerah provinsi untuk mengambil kebijakan strategis dalam mendorong peran Pemprov di daerah kabupaten.

“Kalau programnya bersinergi dan infrastrukturnya juga terkoneksi, maka masing-masing kabupaten akan saling membackup dan melengkapi. Kalau ini terjadi, maka daerah bakal cepat maju. Saya akan memberi perhatian sesuai tugas saya,” katanya.

Dalam sembilan bulan ke depan, dirinya berkomitmen untuk membangun fondasi yang baik dalam pembangunan. Tentu butuh dukungan pemkot dan pemkab. Agar nantinya dapat menjadi acuan kepala daerah yang terpilih dalam pilkada serentak 2018.

“Saya tidak terbebani dalam berbagai urusan politik, etnis dan materi. Sebab, Pj gubernur tidak mengeluarkan materi apapun. Jadi, saya dalam mengambil kebijakan tetap obyektif dan mudah-mudahan bisa mengasilkan yang terbaik. Saya ingin ketika selesai menjabat, ada sesuatu yang ditinggalkan untuk masyarakat,” bebernya.

Teguh juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) di kabupaten bahkan warga sekalipun untuk tidak sungkan dengannya. Ia mengaku tak terlalu suka dengan gaya memimpin yang kaku. “Saya terbuka dengan pers, dengan warga. Siapa saja boleh SMS, WA atau massenger saya. Meskipun saya tidak bisa membalas satu persatu, tapi saya pastikan itu semua dibaca, dan akan saya teruskan ke dinas-dinas terkait yang dikeluhkan masyarakat,” janjinya.

Lebih jauh Teguh mengatakan, saat ini sedang momen pilkada. Untuk itu, semua aparatur sipil negara (ASN) harus bersipa netral di pilgub. Sekaligus minta agar masyarakat proaktif dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Tidak hanya terlibat aktif dalam menyalurkan hak pilih, tapi juga mengawasi pelaksaannya. “Termasuk urusan pembangunan daerah, masyarakt juga harus ikut mengawasi. Sinergi seperti ini dibutuhkan supaya daerah cepat maju,” ingatnya.

Sementara itu, Plt. Bupati Buton, La Bakry menyambut baik kehadiran pimpinannya tersebut. Kepada Pj gubernur, dia menyampaikan kalau saat ini Pemkab Buton tengah gencar menata ibu kota kabupaten. Sejumlah infrastruktur jalan sedang dibangun. “Tentu kami butuh dukungan penuh dari pemerintah provinsi, khususnya dalam hal anggaran,” imbuhnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.